Gempa magnitudo (M) 7,4 mengguncang Maluku Barat Daya, Kamis pagi (30/12) pukul 01.25 WIB atau 03.25 waktu setempat dengan pusat gempa berada pada 145 kilometer barat laut Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, dengan kedalaman 210 kilometer.
Ketua Majelis Jemaat GPM Tiakur, Pdt. Richard M. Maail, S.Teol saat dihubungi menyampaikan, gempa dan tanah goyang sangat dirasakan, disaat semua masyarakat sudah tertidur lelap.
“Gempa yang terjadi kali ini memang sangat kuat sekali dan membuat masyarakat panik, ditambah lagi lampu padam sesaat setelah terjadi gempabumi tersebut”, jelasnya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan, masyarakat berhamburan keluar rumah bahkan ada yang memilih mengungsi ke rumah kerabat yang dinilai lebih aman.
“Masyarakat terutama warga jemaat Tiakur, ada yang memilih untuk tinggal di rumah tetapi ada sebagian besar juga yang mengungsi ke Kampung Babar, karena dinilai aman”, ungkapnya.
Ia berharap, semua warga gereja tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah dan terus berdoa kepada Tuhan Allah Kehidupan, sehingga lewat pertolongan Tuhan, Maluku Barat Daya terbebas dari ancaman malapetaka tersebut.
Sementara itu, realies BMKG yang beredar dimasyarakat lewat pesan whatsapp Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, M.Si, menjelaskan gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya subduksi Lempeng Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Tiakur V-VI MMI ( Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar ), Tepa IV-V MMI ( Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun ), Saumlaki IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Tual, Kupang, Alor, Rote, Malaka, Atambua, Sumba III-IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut dengan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah. (*)