Maail : Kita Ada Sampai Saat Ini Bukan Karena Jabatan dan Kekayaan Tapi Karena Kasih Tuhan

Suasana Kebaktian Akhir Tahun

Suasana Kebaktian Akhir Tahun

Pelaksanaan Kebaktian Akhir Tahun 2021 di Jemaat GPM Tiakur berjalan lancar dengan penuh hikmat. Kebaktian tersebut berlangsung dalam 3 sesi yakni pada jam 4 sore, 6 sore dan jam 8 malam. Pantauan Tim Rabbi, ibadah tersebut dihadiri lebih dari 3.000 orang yang dibagi dalam tiga sesi ibadah tersebut.

Dalam khotbahnya, Ketua Majelis Jemaat GPM Tiakur, Pdt. Richard M. Maail, S.Teol menegaskan pentingnya mengucap syukur dan berterima kasih bagi Tuhan yang telah menuntun hingga dipengujung tahun 2021.

“Kalau kita diijinkan menoleh ke belakang sejenak lalu melihat perjalanan kita semua, baik secara pribadi, keluarga dan persekutuan, maka ada begitu banyak air mata, duka, persoalan dan kegagalan, putus asa dan kekecawaan, bahkan ada banyak pasangan hidup yang meninggalkan kita selamanya”, ungkapnya.

Walaupun ada ditengah pandemi covid-19, umat Tuhan masih dipelihara dan dijaga oleh Tuhan. Bahkan kalau sesuai dengan release pemerintah, MBD adalah salah satu kabupaten yang presentase vaksin covid-19 sudah di atas 70%.

Dari setiap peristiwa yang dihadapi umat, semuanya Tuhan izinkan. Tuhan mau umatnya sadar, bahwa hidup ini bukan datar saja, rata saja, biasa-biasa saja tetapi sebaliknya, hidup ini butuh perjuangan bersama kasih Tuhan.

Maail menjelaskan, terhitung ada 365 hari, 52 minggu dan 12 bulan, perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan, namun kalau umat Tuhan boleh ada sampai pada pengujung tahun ini, maka itu karena kamurahan hati Tuhan. Bukan karena jabatan, kekuasaan, kekayaan dan lain sebagainya, namun karena kasih dan kemurahan Tuhan.

“Kita mestinya datang dihadapan Allah dan mengatakan bahwa terima kasih Tuhan sebab Tuhan telah menyertai perjalanan panjang walaupun penuh dengan berbagai tangisan dan penderitaan itu”, ungkapnya.

Salah satu jemaat yang mengikuti ibadah akhir tahun, Elsa Pattiwaelapia mengungkapkan dirinya sangat senang bisa mengikuti ibadah akhir tahun. Sebelumnya, ia khawatir mengikuti ibadah di gereja karena melihat perkembangan kasus covid-19 di Indonesia.

“Saya berterima kasih bagi Tuhan yang sudah menuntun hingga dipengujung tahun ini dengan dinamikan perjalanan yang sangat berat dan panjang. Semoga di tahun yang akan datang, kita semua selalu diberkati Tuhan”, ungkapnya. (*).

Read More

Mengingat Kembali Kebaikan Tuhan

Susah senang, suka duka, menangis tertawa merupakan dinamika hidup yang akan dilewati oleh setiap kita. Kita akan senang, bersuka bahkan tertawa lepas ketika kenyataan yang menghampiri sesuai dengan harapan kita. Akan tetapi susah, duka, dan tangisan juga akan hadir ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Penderitaan yang dialami oleh pemazmur membuatnya beranggapan bahwa kasih setia Allah sudah hilang dari padanya. Menariknya bahwa keadaan itu tidak berlangsung lama. Ia tidak berlarut-larut di dalam kesedihannya, melainkan merenungkan dan mengingat kembali semua kebaikan yang telah Tuhan nyatakan kepada dirinya dan bangsanya. Apa yang dilakukan oleh pemazmur  menjadi contoh yang patut diteladani. Kita diajarkan agar tidak terus memandang pada setiap penderitaan yang kita alami, melainkan memfokuskan diri pada kebaikan-kebaikan yang sudah Tuhan nyatakan. Pemeliharaan Tuhan bagi kita sepanjang tahun ini  membuktikan kebaikan-Nya. Segala kebaikan-Nya itu tidak dapat di ukur dan di balas dengan apapun juga selain  beriman dan percaya kepada-Nya. Ingat, sebagai manusia kita tidak terlepas dari cobaan hidup. Cobaan dan tantangan bisa datang dari orang-orang terdekat seperti  suami istri, yang punya peranan sebagai orang tua tetapi juga anak-anak. Tantangan itu juga bisa datang dari lingkungan eksternal seperti gereja dan masyarakat. Tetapi sebagai orang percaya kita harus meyakini bahwa apapun yang kita alami, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Kasih dan kebaikan-Nya akan selalu menyertai. Selamat mengakhiri tahun 2021 dan dengan sukacita memasuki tahun yang baru dengan tetap mengingat semua kebaikan Tuhan. Kiranya Tuhan memberkati.

Doa:  Kebaikan-Mu Tuhan, selalu ada dan nyata dalam setiap kehidupan kami, Amin.

Read More

Pasca Gempa, KMJ Tiakur Imbau Umat Tetap Tenang dan Berdoa

Gereja Eliora Jemaat GPM Tiakur

Gempa magnitudo (M) 7,4 mengguncang Maluku Barat Daya, Kamis pagi (30/12) pukul 01.25 WIB atau 03.25 waktu setempat dengan pusat gempa berada pada 145 kilometer barat laut Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, dengan kedalaman 210 kilometer. Ketua Majelis Jemaat GPM Tiakur, Pdt. Richard M. Maail, S.Teol saat dihubungi menyampaikan, gempa dan tanah goyang sangat dirasakan, disaat semua masyarakat sudah tertidur lelap. “Gempa yang terjadi kali ini memang sangat kuat sekali dan membuat masyarakat panik, ditambah lagi lampu padam sesaat setelah terjadi gempabumi tersebut”, jelasnya. Lebih lanjut, Ia mengatakan, masyarakat berhamburan keluar rumah bahkan ada yang memilih mengungsi ke rumah kerabat yang dinilai lebih aman. “Masyarakat terutama warga jemaat Tiakur, ada yang memilih untuk tinggal di rumah tetapi ada sebagian besar juga yang mengungsi ke Kampung Babar, karena dinilai aman”, ungkapnya. Ia berharap, semua warga gereja tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah dan terus berdoa kepada Tuhan Allah Kehidupan, sehingga lewat pertolongan Tuhan, Maluku Barat Daya terbebas dari ancaman malapetaka tersebut. Sementara itu, realies BMKG yang beredar dimasyarakat lewat pesan whatsapp Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, M.Si, menjelaskan gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya subduksi Lempeng Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Tiakur V-VI MMI ( Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar ), Tepa IV-V MMI ( Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun ), Saumlaki IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Tual, Kupang, Alor, Rote, Malaka, Atambua, Sumba III-IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut dengan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah. (*)

Read More